Tugas mandiri MPF
1. Pengertian Media Pembelajaran fisika.
Menurut Bovee (1997) media adalah alat yang mempunyai fungsi
menyampaikan pesan dari pengirim ke penerima. Kata media berasal dari
bahasa latin, yang merupakan bentuk jamak dari kata medium yang berarti
perantara atau pengantar, atau sesuatu yang terletak ditengah antara
dua pihak atau dua kutup, atau suatu alat.
Gerlach & Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara
garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi
yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan dan sikap.
Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan
media. Dalam kaitannya dengan pembelajaran, media adalah segala sesuatu
yang dapat menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan sehingga
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sehingga
terjadi proses belajar .Contohnya: vidio, televisi, komputer, diagram,
bahan bahan tercetak, dan guru. Ini semua dapat disebut media jika
medium ini membawa pesan yang berisi tujuan pembelajaran. (Depdiknas,
2005: 13).
Dalam pengertian teknologi pendidikan, media atau bahan sebagai sumber
belajar merupakan komponen dari sistem instruksional di samping pesan,
orang , teknik latar dan peralatan. Pengertian media ini masih sering
dikacaukan dengan peralatan . Media pengertian non fisiknya adalah bahan
atau perangkat lunak (software) yaitu kandungan pesan atau
informasi pendidikan yang biasanya disajikan dengan mempergunakan
peralatan atau perangkat keras. Sedangkan pengertian fisik dari media
adalah perangkat keras atau (hardware), yaitu sesuatu benda
yang dapat dilihat, didengar, dan diraba dengan panca indera, dan media
ini merupakan sarana untuk dapat menampilkan pesan yang terkandung pada
media tersebut (Arif S Sadiman, dkk ;1984,19 ).
Dengan masuknya berbagai pengaruh seperti ilmu cetak mencetak, tingkah laku (behaviorisme),
komunikasi dan laju perkembangan teknologi elektronika kedalam khazanah
pendidikan, media dalam perkembangannya tampil dalam berbagai jenis dan
format misalnya dalam bentuk (modul cetak, film, film bingkai, film
rangkai, program radio, komputer dsb) masing-masing dengan ciri-ciri dan
kemampuannya sendiri-sendiri.
Dari sini timbul pengelompokan atau klasifikasi menurut
kesamaan ciri atau karakteristiknya. Beberapa contoh usaha kearah
taksonomi media tersebut , antara lain adalah :
- Taksonomi menurut Rudy Bretz. Bretz mengidentifikasi ciri utama dari media menjadi tiga unsur pokok yaitu : suara, visual dan gerak. Bretz juga membedakan antara media siar (telecommunication)dan media rekam (recording) sehingga terdapat 8 klasifikasi media.
Klasifikasi media tersebut adalah :
1) Media audio visual gerak, contoh: TV, film, vidio film TV, VCD.
2) Media audio visual diam, contoh: TV diam, film bingkai, film rangkai.
3) Media audio visual semi gerak, contoh: rekaman tulisan jauh.
4) Media visual gerak, contoh: film bisu.
5) Media visual diam, contoh: halaman cetak, seri gambar, arsip vidio, faksimile, transparansi.
6) Media semi gerak, contoh: teleautograph (mesin fax).
7) Media audio, contoh: cassette tape recorder, piringan hitam, radio,
telepon radio, cd, kaset musik yang lembut, suara yang merdu.
8) Media cetak, contohnya: buku cetak, LKS, koran, majalah, gambar komik, poster.
b. Hirarki media menurut Duncan : Dalam menyusun taksonomi media menurut
hirarki pemanfaatannya untuk pendidikan. Duncan ingin mensejajarkan
biaya investasi, kelangkaan dan keluasan lingkup sasarannya disatu fihak
dan kemudahan pengadaan serta penggunaan, keterbatasan lingkup sasaran
dan rendahnya biaya di lain fihak dengan tingkat kerumitan perangkat
medianya dalam satu hirarki. Hal ini dapat dijelaskan bahwa semakin
rumit jenis media yang dipakai, semakin mahal biaya investasinya,
semakin susah pengadaannya, tetapi semakin umum penggunaannya dan
semakin luas lingkup sasarannya dan sebaliknya.
- Taksonomi menurut Briggs. Taksonomi ini lebih mengarah pada karakteristik menurut stimulus atau rangsangan yang dapat ditimbulkan dari pada media itu sendiri , yaitu kesesuaian rangsaan tersebut dengan karakteristik siswa, tugas pembelajaran , bahan dan transmisinya. Briggs.mengidentifikasi 13 macam media yang dipergunakan dalam proses belajar mengajar, yaitu:
1). Obyek ( berupa benda asli mati, misal: mesin, air, hewan, batuan dan benda asli hidup, misal: hewan, tumbuhan, manusia).
2). Model (misal: susunan model atom, boneka, globe, irisan bagian dalam bumi ).
3). Suara langsung (misal: meriam, mesin, gunung meletus, suara binatang, air terjun).
4). Rekaman audio(misal: radio BBC, tape recorder, piringan hitam, kaset, CD),
5). Media cetak (misal: buku cetak, diktat, koran, majalah, komik, LKS).
6). Pembelajaran terprogram (misal: program tutorial, latihan, simulasi).
7). Papan (misal : papan tulis hitam dan putih, papan peragaan untuk
menempelkan gambar, bagan, diagram, dan papan flanel untuk melekatkan
sesuatu di atasnya, ).
8). Media transparansi atau Over Heat Transparansi ( OHT) adalah media
visual proyeksi yang dibuat di atas bahan plastik ukuran 8,5 x 11, dan
diproyeksikan melalui OHP.
9). Film rangkai yaitu film yang merupakan gambar transparan, dalam
bentuk gulungan satu rol, kemudian diproyeksikan ke proyektor film
strip. 10). Film bingkai yaitu gambar transparan dalam bentuk kecil yang
bersifat individual, dalam arti cara menunjukkannya satu persatu
melalui proyektor.,
11).Film adalah jenis media yang terdiri dari film berukuran 16mm yang
ujung ujungnya saling bersambungan, sehingga film ini akan berputar
terus ber ulang ulang kalau tidak dimatikan.
12). Telivisi adalah media yang menyampaikan pesan pembelajaran secara audio visual dengan disertai unsur gerak.
13). Gambar adalah media yang dapat memberikan gambaran tentang segala
sesuatu seperti binatang, manusia, tempat, peristiwa gempa bumi,
sehingga penjelasan guru lebih kongkrit. (misal: foto, lukisan, sketsa
atau gambar garis, poster, ilustrasi, karikatur).
- Taksonomi menurut Gagne (dalam Sadiman, 2003). Tanpa menyebutkan jenis dari masing-masing medianya. Gagne membuat 7 macam pengelompokan media, yaitu :
1). Benda untuk didemonstrasikan (misalnya: alat peraga, hasil karya siswa, benda benda ).
2). Komonikasi lisan (misal mengajar ketrampilan mengemukakan pendapat dan bertanya).
3) Media cetak (misal: buku cetak, koran, majalah, LKS, diktat).
4). Gambar diam (misal: foto, sketsa, diagram, bagan yang dapat berupa
bagan arus, bagan pohon, grafik yang berupa grafikn garis, grafif
batang, grafik lingkaran, grafik gambar, kartun, poster, lukisan).
5). Gambar gerak (misal: TV, vidio).
6). Film bersuara dapat merangsang, memotivasi dan memikat perhatian
siswa. Selain itu juga sangat bagus untuk menjelaskan suatu proses,
sebab gerakan dapat diulang ulang, dihentikan, sesuai kebutuhan.
7). Mesin belajar (misal : komputer, prodok IT).
Ketujuh kelompok media ini jika dikaitkan dengan kemampuannya memenuhi
fungsi menurut tingkatan hirarki belajar yang dikembangkannya, yaitu :
pelontar stimulus belajar, penarik minat belajar, contoh perilaku
belajar, memberi kondisi external, menuntun cara berfikir,memasukkan
alih ilmu , menilai prestasi dan pemberi umpan balik.
- Taksonomi menurut Edling. Dalam penyusunan ini Edling beranggapan bahwa siswa, rangsangan belajar dan tanggapan merupakan variabel kegiatan belajar dengan media. Ia berpandangan bahwa pendekatan menurut modelnya Guilford dan Bloom cukup memadai untuk mengklasifikasikan dimensi siswa dan anggapan, karena itu ia dalam usahanya hanya memusatkan pada variabel rangsangan saja.
Menurut Edling media merupakan bagian dari enam unsur rangsangan
belajar, yaitu dua untuk pengalaman audio meliputi kodifikasi subyektif
visual dan kodifikasi obyektif audio, dua untuk pengalaman visual
meliputi kodifikasi subyektif audio dan kodifikasi obyektif visual, dan
dua pengalaman belajar dimensi meliputi pengalaman langsung dengan
orang dan pengalaman langsung dengan benda-benda. Dipandang dari
banyaknya isyarat yang diperlukan, pengalaman, subyektif, obyektif, dan
langsung tersebut menurut Edling merupakan suatu continuum atau
kesinambungan pengalaman belajar.
Salah satu gambaran yang paling banyak dijadikan acuan
sebagai landasan teori penggunaan media dalam pembelajaran adalah
kerucut pengalaman Edgar Dale. Kerucut ini merupakan elaborasi yang
rinci dari konsep tiga tingkatan pengalaman yang dikemukakan oleh
Bruner. Hasil belajar seseorang diperoleh mulai dari pengalaman langsung
(kongkret), kenyataan yang ada di lingkungan kehidupan seseorang,
kemudian melalui benda tiruan, sampai kepada lambang verbal (abstrak).
Media penyampai pesan ini semakin ke atas di puncak kerucut semakin
abstrak. Urut urutan ini tidak tidak berarti bahwa proses belajar dan
interaksi pembelajaran harus selalu dimulai dari pengalaman langsung,
tetapi dimulai dari jenis pengalaman yang paling sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan siswa yang dihadapi dengan mempertimbangkan
situasi belajar. Pengalaman langsung akan memberikan kesan paling utuh
dan paling bermakna, karena ia melibatkan indera penglihatan,
pendengaran, perasaan, penciuman dan peraba. Hal ini dikenal dengan learning by doing, misalnya
keikut sertaannya dalam membuat alat peraga, melakukan percobaan di
laboratorium, menyimpulkan dan sebagainya, akan berdampak langsung
terhadap perolehan pengetahuan, ketrampilan dan sikap.
Komentar
Posting Komentar